HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DI PUSKESMAS KARANGREJO KOTA METRO

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi pada saluran napas atas hingga bawah. Menurut laporan SKI tahun 2023, prevalensi ISPA pada bayi usia 6-12 bulan di Indonesia mencapai 4,8%, sedangkan di Provinsi Lampung sebesar 4,0%. Di Puskesmas Karangrejo, menunjukkan fluktuasi tiga tahun terakhir, yaitu 27,3% tahun 2022, 20,9% tahun 2023, 26,3% tahun 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Riwayat BBLR dan ASI Eksklusif dengan kejadian ISPA pada bayi di Puskesmas Karangrejo Kota Metro. Penelitian ini dilakukan tahun 2024. Penyebab langsung ISPA adalah bakteri dan virus, sedangkan faktor tidak langsung riwayat BBLR, dan tidak diberikannya ASI eksklusif. Dampak ISPA ringan yaitu pneumonia, sementara dampak tidak langsung yaitu kurangnya tumbuh kembang anak. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif cross sectional dengan populasi 153 bayi dari ibu yang memiliki bayi usia 6–12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Karangrejo. Sampel 66 responden dengan teknik accidental sampling. Analisis dilakukan menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan proporsi ISPA 46 responden (69,7%). Bayi dengan riwayat BBLR mengalami ISPA 29 responden (86,2%) p-value 0,021 (α < 0,05). Bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif mengalami ISPA 21 responden (90,5%) p-value 0,026 (α < 0,05). Kesimpulannya, terdapat hubungan signifikan antara riwayat BBLR dan ASI eksklusif dengan kejadian ISPA. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan edukasi pada ibu hamil dan menyusui mengenai pencegahan risiko ISPA.