Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Gizi Kurang di Pos Gizi Pada Balita (0-59 Bulan)

Authors

  • Nuari Andolina Universitas Awal Bross
  • Sri Suciana STIKES Mercubakti Jaya Padang

DOI:

https://doi.org/10.58794/jubida.v1i1.49

Keywords:

Gizi Kurang, Balita, Pos Gizi

Abstract

Anak-anak memiliki resiko menderita gizi kurang terbesar di seluruh dunia. Selain itu gizi kurang berdampak langsung terhadap mortalitas dan morbiditas. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui factor - faktor yang berhubungan dengan gizi kurang di Pos Gizi di Puskesmas Sasak Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sasak pada bualn Januari tahun 2022. Populasi pada penelitian adalah balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Sasak sebanyak 189 dan dengan jumlah sampel 102 balita dengan menggunakan rumus slovin, data di kumpulkan melalui kuesioner,  data di analisa secara univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan lebih dari separoh responden dengan gizi kurang yaitu sebanyak 54 balita (52,9 %). Variabel dependen yang berhubungan dengan gizi kurang adalah pengetahuan dengan Pvalue : 0.020, MP ASI dengan Pvalue : 0.007, akses pelayanan kesehatan Pvalue : 0.036, penyakit infeksi Pvalue : 0.009 dan berat badan dengan Pvalue : 0.033. dan variabel yang berpengaruh di Puskesmas Sasak Kabupaten Pasaman Barat adalah MP ASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar variabel berhubungan dengan gizi kurang, sedangkan yang tidak berhubungan adalah pendidikan dan dukungan tenaga kesehatan. Maka diharapkan kepada Puskesmas agar lebih inovatif lagi dalam penanggulangan gizi kurang di Puskesmas Sasak.

References

F. Wartisa et al., “Pijat Bayi Di Kelurahan Belakang Balok Kota Bukittinggi Sumatera Barat,” J. Abdimas Kesehat. Perintis, vol. 1, no. 1, pp. 22–25, 2019.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, “Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI),” 2021.

2018 Bappenas, Bappenas, 2018, vol. 53, no. 9. 2019.

A. Al-Jauhari, Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017, vol. 44, no. 1. 2021. doi: 10.47655/dialog.v44i1.470.

Kemenkes RI, Buku Saku Pemantauan Status Gizi. 2017.

K. R. Ekawidyani, A. Khomsan, M. Dewi, Y. A. Thariqi, and A. Khomsan, “Nutrition Knowledge , Breastfeeding and Infant Feeding Practice of Mothers in Cirebon Regency Pengetahuan Gizi Ibu , Praktik Menyusui dan Pemberian Makan Bayi di Kabupaten Cirebon,” Amerta Nutr., vol. 6, no. 2, 2022, doi: 10.20473/amnt.v6i2.2022.173-182.

J. Omaghomi Jemide, H. Nkechi Ene-Obong, E. Effiong Edet, E. Emmanuel Udoh, and C. Julie Omaghomi Jemide, “Association of maternal nutrition knowledge and child feeding practices with nutritional status of children in Calabar South Local Government Area, Cross River State, Nigeria,” Int. J. Home Sci., vol. 2, no. 1, pp. 293–298, 2016, [Online]. Available: www.homesciencejournal.com

V. Persulessy, A. Mursyid, and A. Wijanarka, “Income level and diet pattern had correlation with nutritional status of underfive in fisherman area of North Jayapura District Jayapura Municipality,” J. Gizi dan Diet. Indones. (Indonesian J. Nutr. Diet., vol. 1, no. 3, p. 143, 2016.

E. Sugianti, “Evaluasi Program Perbaikan Gizi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat dalam Pos Gizi di Kabupaten Bojonegoro,” Cakrawala J. Litbang Kebijak., vol. 14, no. 2, pp. 113–128, 2020, doi: 10.32781/cakrawala.v14i2.355.

Y. Dinihari, Z. F. A’ini, and S. Solihatun, “Pemberdayaan Kader Posyandu Melalui Penerapan Metode Konseling Gizi Dan Komunikasi Efektif Pada Kader Posyandu Kelurhan Pademangan Barat Jakarta Utara,” Adimas J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 3, no. 1, p. 39, 2019, doi: 10.24269/adi.v3i1.902.

A. Ernawati, “Analisis Implementasi Program Penanggulangan Gizi Buruk Pada Anak Balita Di Puskesmas Jakenan Kabupaten Pati,” J. Litbang Media Inf. Penelitian, Pengemb. dan IPTEK, vol. 15, no. 1, pp. 39–50, 2019, doi: 10.33658/jl.v15i1.131.

R. N. Rahmawati, W. Setyonugroho, and ..., “Scoping Review Tentang Penggunaan Mobile App Dalam Pemantauan Kesehatan Anak Balita,” Jakiyah J. Ilm. …, vol. 6, no. 2, pp. 119–131, 2021.

A. Bodedarsyah and R. Yulianti, “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Simbolik Anak Usia Dini Kelompok a (Usia 4-5 Tahun) Dengan Media Pembelajaran Lesung Angka,” CERIA (Cerdas Energik Responsif Inov. Adapt., vol. 2, no. 6, p. 354, 2019, doi: 10.22460/ceria.v2i6.p354-358.

Z. I. Siti Hamidah, “Edukasi tentang ASI, manajemen laktasi, makanan pendamping ASI dan stimulasi bayi di Karangpoh, Kabupaten Gresik,” Community Empower., vol. 6, no. 7, pp. 1318–1328, 2021.

R. Husnah, “Hubungan antara pendapatan keluarga, pengetahuan ibu dan pola makan dengan status gizi kurang anak usia 6-24 bulan di wilayah puskesmas parit kabupaten pasaman barat,” Initium medica J., vol. 1, no. 2, pp. 1–7, 2021.

I. I. Meshram et al., “Infant and young child feeding practices, sociodemographic factors and their association with nutritional status of children aged <3 years in India: Findings of the National Nutrition Monitoring Bureau survey, 2011-2012,” Public Health Nutr., vol. 22, no. 1, pp. 104–114, 2019, doi: 10.1017/S136898001800294X.

S. Khasanah, “Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan Pola Pemberian Makanan Tambahan Dengan Status Gizi Pada Balita Usia 6 - 24 Bulan Di Desa Gentawangi Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas,” Viva Med., vol. 08, no. 15, pp. 54–62, 2019.

E. A. Aritonang, A. Margawati, and F. Fithra Dieny, “Bawah Dua Tahun (Baduta) Sebagai Faktor Risiko Stunting,” J. Nutr. Coll., vol. 9, no. 1, pp. 71–80, 2020, [Online]. Available: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/

Tri Siswati, Stunting. 2018.

Downloads

Published

2022-06-23

Issue

Section

Articles