Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus Communis) Terhadap Luka Sayat Pada Tikus Jantan Putih

Authors

  • Denia Pratiwi Universitas Abdurrab
  • Sisri Novrita Prodi Farmasi, FFIK, Universitas Abdurrab
  • Randy Fadillah Mukti Universitas Abdurrab

DOI:

https://doi.org/10.58794/jfarm.v2i2.873

Keywords:

Daun Sukun , Salep , Luka Sayat

Abstract

Penyembuhan luka adalah proses terjadinya penggantian jaringan yang rusak atau mati dengan jaringan yang baru melalui proses regenarasi sel. Salep merupakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar, akses langsung ke jaringan. Daun sukun (Artocapus communis) memiliki kandungan senyawa seperti flavonoid. Kandungan senyawa flavonoid tersebut mampu mempercepat penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi salep yang paling efektif dari ekstrak daun sukun terhadap penyembuhan luka sayat pada tikus. Metode pada penelitian ini sebanyak 30 ekor tikus jantan putih (Galur wistar) dibagi dalam 5 kelompok perlakuan. Kelompok K (-) dengan pemberian vasellin tanpa ekstrak, K (+) dengan pemberian bioplacenton, F1 konsentrasi 15% (3.750 mg/KgBB ekstrak daun sukun), F2 konsentrasi 20% (5000 mg/KgBB ekstrak daun sukun) dan F3 konsentrasi 25% (6250 mg/KgBB ekstrak daun sukun). Setiap tikus dibuat luka sayatan pada daerah punggung sepanjang 2 cm dengan kedalaman 2 mm. Pengukuran penyembuhan panjang luka sayat dilakukan setiap hari selama 14 hari. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan Uji kruskal wallis dan dilanjutkan uji man whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun sukun memiliki aktivitas dalam menyembuhkan luka sayat dimana dosis yang efektif adalah pada salep F1 konsentrasi 15% (3.750 mg/KgBB) dengan waktu penyembuhan luka selama 7 hari.

 

 

References

F. R. Kawulusan, S. J. R. Kalangi, and M. M. Kaseke, “Gambaran Reaksi Radang Luka Antemortem Yang Diperiksa 1 Jam Postmortem Pada Hewan Coba,” J. e-Biomedik, vol. 2, no. 1, pp. 393–397, 2014, doi: 10.35790/ebm.2.1.2014.9448.

K. Amita, U. Balqis, and C. D. Iskandar, “Gambaran Histopatologi Penyembuhan Luka Sayat pada Mencit (mus musculus) Menggunakan Ekstrak Daun Binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis),” J. Jimvet, vol. 01, no. 3, pp. 584–591, 2017.

W. R. Rahayu Fitri,Wiwit Ade FW2, “Pengaruh Pemberian Topikal Gel Lidah Buaya( Aloe Chinensis Baker) Terhadap Reepitelisasi Epidermis Pada Luka Sayat Kulit Mencit ( Mus Musculus ).,” J. Univ. Riau, vol. 1, 2013.

U. Calsum, A. Khumaidi, and K. Khaerati, “Aktivitas Ekstrak Etanol Kulit Batang Kayu Jawa (Lannea coromandelica) terhadap Penyembuhan Luka Sayat pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus L.),” J. Farm. Galen. (Galenika J. Pharmacy), vol. 4, no. 2, pp. 113–118, 2018, doi: 10.22487/j24428744.2018.v4.i2.11078.

Y. Kurniawan and K. Layal, “Pemberian Gel Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus altilis) Dapat Mempercepat Proses Penyembuhan Luka Bakar pada Mencit,” Syifa’ Med. J. Kedokt. dan Kesehat., vol. 8, no. 1, p. 30, 2019, doi: 10.32502/sm.v8i1.1357.

M. H. Praja and R. Z. Oktarlina, “Uji Efektivitas Daun Petai Cina ( Laucaena glauca ) Sebagai Antiinflamasi Dalam The Effectiveness Leaves Chinese ’ s Petai ( Leucaena glauca ) As an Anti- Inflammatory Treatment of Injury In Swollen,” Majority, vol. 5, pp. 86–89, 2017.

D. J. Sjamsuhidajat, R., & Wim, “Buku Ajar Ilmu Bedah,” 2010.

Marphirah, “Pemberian Salep Ekstrak Bunga Biduri (Calotropis Gigantea) Untuk Penyembuhan Luka Pada Mencit (Mus Musculus) Secara Klinis Dan Histopatologis Marphirah,” vol. 6, no. 2, pp. 139–149, 2018.

W. Sayogo, “Potensi +Dalethyne Terhadap Epitelisasi Luka pada Kulit Tikus yang Diinfeksi Bakteri MRSA,” J. Biosains Pascasarj., vol. 19, no. 1, p. 68, 2017, doi: 10.20473/jbp.v19i1.2017.68-84.

V. Yunanda and T. Rinanda, “Aktivitas Penyembuhan Luka Sediaan Topikal Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa) terhadap Luka Sayat Kulit Mencit (Mus Musculus) (The Activity Of Topical Extract Of Onions (Allium Cepa) On Wound Healing Process In Mice (Mus Musculus)),” J. Vet., vol. 17, no. 4, pp. 606–614, 2017, doi: 10.19087/jveteriner.2016.17.4.606.

Y. Arifah, S. Sunarti, and R. Prabandari, “Efek Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Terhadap Kolesterol Total, LDL, HDL Pada Tikus (Rattus Norvegicus ),” J. Syifa Sci. Clin. Res., vol. 4, no. 1, pp. 18–31, 2022, doi: 10.37311/jsscr.v4i1.13493.

S. E. Davis, S. S. Tulandi, O. S. Datu, F. Sangande, and D. N. Pareta, “Formulasi Dan Pengujian Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) Dengan Berbagai Variasi Basis Salep,” Biofarmasetikal Trop., vol. 4, no. 2, pp. 66–73, 2021, doi: 10.55724/j.biofar.trop.v4i2.362.

P. R. Sari, S. Supriyadi, and I. R. Hanifah, “Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus Altilis) Sebagai Penyembuhan Luka Bakar Pada Kelinci Dengan Variasi Konsentrasi Carbopol 940 Sebagai Gelling Agent,” J. Ilm. As-Syifaa, vol. 13, no. 2, pp. 130–140, 2022, doi: 10.33096/jifa.v13i2.763.

F. Handayani, R. Sundu, and H. N. Karapa, “Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Biji Pinang (Areca catechu L.) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada Kulit Punggung Mencit Putih Jantan (Mus musculus),” J. Ilm. Manuntung, vol. 2, no. 2, pp. 154–160, 2017, doi: 10.51352/jim.v2i2.60.

W. Wirawan, “Uji Efektivitas Fraksi Daun Salam Terhadap Kadar Kolesterol Total Tdaun salam memiliki pengaruh dalam menurunkan kadar kolesterol total darah Hiperkolesterolemia-Diabetes,” J. Mandala Pharmacon Indones., vol. 4, no. 1, pp. 74–82, 2018.

Downloads

Published

2024-07-26

Issue

Section

Articles