https://rumahjurnal.or.id/index.php/jfarm/issue/feed JFARM - Jurnal Farmasi 2024-09-17T11:38:38+00:00 apt. Neny Purwitasari, S.Farm.,M.Sc jurnaljfarm@gmail.com Open Journal Systems <p><strong>JFARM - Jurnal Farmasi</strong> diterbitkan 2 (dua) kali dalam setahun pada bulan<strong> Januari</strong> dan<strong> Juli</strong> oleh Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah dalam membantu para akademisi, peneliti dan praktisi untuk menyebarkan hasil penelitiannya. Tujuan Jurnal Farmasi adalah sebagai sarana untuk menerbitkan makalah/artikel dalam bidang Farmasi.</p> <p> </p> https://rumahjurnal.or.id/index.php/jfarm/article/view/679 Pakis Kinca (Nephrolepis Cordifolia (L) C. Presl) Sebagai Inhibitor Nitric Oxide Synthase 2024-04-06T23:00:39+00:00 Elvina Astria Agustin samsul.hadi.apt@gmail.com Noor Annisa Rizkiyah samsul.hadi@ulm.ac.id Samsul Hadi samsul.hadi@uml.ac.id <p>Nitric oxide (NO) adalah molekul kecil, dan dihasilkan dari asam amino L-arginine (L-Arg) oleh tiga enzim nitric oxide synthase (NOS). Kadar kecil NO didalam darah dikaitkan dengan hipertensi, impotensi, aterosklerosis, dan penyakit kardiovaskular, sedangkan kelebihan NO menyebabkan peradangan, artritis reumatoid, penyakit radang usus, diabetes tipe imun, stroke, kanker, trombosis, dan infeksi. Metode penelitian ini megggunakan metode docking dengan software Autodock vina model rigid docking. Sennyawa yang digunakan berasal dari Nephrolepis Cordifolia. Visulisasi data hasil doking menggunakan Dicovery studio. Analisis data menggunkaan kombinasi energi Gibbs dan terjadinyaikatan hirogen. Hasil diperoleh skor doking dari senyawa Nephrolepis cordifolia terhadap enzim Nitric Oxide Synthase. Energi gibs terendah diperoleh oleh senyawa β-sitosterol yaitu -9.4270 kcal/mole. Dan ikatan yang terbentuk adalah ikatan Hidrofob. Senyawa fern-9(11)-ene dan β-ionone adalah hidrofob. Oleanolic acid mampu membentuk ikatan hidrogen dengan residu Arg199 dan Met 120. Benzyl butyl phthalate membentuk ikatan hidrogen dengan CYS200 dan TRP372. Ligand native (omega-imidazolyl-decanoic acid) mampu membentuk ikatan hidrogen dengan Arg199 dan TYR 489.Kesimpulan senyawa yang berpotensi sebagai inhibitor nitric oxide synthaseadalah Oleanolic acid dan Benzyl butyl phthalate.</p> 2024-04-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JFARM - Jurnal Farmasi https://rumahjurnal.or.id/index.php/jfarm/article/view/680 Pengujian Pakis Kinca (Nephrolepis Cordifolia (L) C. Presl) Sebagai Inhibitor enzyim sitokrom sub time 2E1 Dengan Metode Doking 2024-04-06T23:07:04+00:00 Rizka Aulia Rahmadani rizkauliar25@gmail.com Elvina Astria Agustin samsul.hadi@ulm.ac.id Samsul Hadi samsul.hadi@uml.ac.id <p><em>CYP450 adalah enzim yang terlibat dalam monooksigenasi beragam senyawa asing dan endogen. Dari 57 enzim manusia, mungkin sepertiga bertanggung jawab metabolisme xenobiotik, termasuk obat-obatan. Penelitian ini menggunakan metode docking untuk melihat potensi senyawa yang terkandung dari Nephrolepis Cordifolia sebagai inhibitor CYP2E1. Doking yang dilakukan menggunkan senyawa yang terkandung dari Nephrolepis Cordifolia. Metode yang digunakan dalam docking adalah rigid docking menggunakan software autodock4. Analisis data yang digunakan adalah adanya ikatan hidrogen dan enrgy Gibbs. Hasil dari penelitian ini yaitu energi terendah adalah β-sitosterol dengan energi Gibbs -8.233 kcal/mol. Ikatan yang terbentuk adalah ikatan hidrofob. benzyl butyl phthalate, β-ionone, oleanolic acid terjadiny ikatan hidrofob. Myristic acid membentuk ikatan hidrogen dengan HIS 109. Eugenol membentuk ikatan hidrogen dengan THR303. Kesimpulan senyawa yang berpotensi sebagai inhibitor CYP2E1 adalah Myristic acid dan Eugenol.</em></p> 2024-04-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JFARM - Jurnal Farmasi https://rumahjurnal.or.id/index.php/jfarm/article/view/678 Potensi Aegiceras corniculatum (L.) Blanco sebagai inhibitor enzim HMGCoA reductase 2024-04-06T22:54:15+00:00 Noor Annisa Rizkiyah samsul.hadi@ulm.ac.id Elvina Astria Agutin samsul.hadi@ulm.ac.id Samsul Hadi samsul.hadi@uml.ac.id <p><em>Peningkatan kadar kolesterol adalah risiko utama faktor penyakit arteri koroner. Penyakit ini merupakan masalah besar di negara-negara maju dan saat ini mempengaruhi 13 hingga 14 juta orang. Tanaman yang berpotensi dikembangkan adalah Aegiceras corniculatum. Penelitian ini menggunaan metode docking. Software doking yang dipergunakan adalah Autodok4 pada mode rigid docking. Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah senyawa yang terkandung dalam A. corniculatum yaitu Epigallocatechin, Gallocatechin, Epicatechin-3-Ogallate, Epicatechin, Quercetin ,Kaempferol, Isorhamnetin dan Embelin. Visualisasi menggunakan Discovery studio. Analisis data menggunakan energi Gibbs dan adanya ikatan Hidrogen. Hasil skor docking Epicatechin-3-Ogallate dengan energi Gibbs -6.191 kcal/mol, terbuntuk ikatan hidrogen dengan GLY860, GLU 559 dan ARG568. Isorhamnetin memiliki energi Gibbs -5.657 dan terbentuk ikatan hidrogen dengan residu HIS752, ASN 755 dan Glu 559. Quercetin memiliki energi GIBS -5.547 ketika berikata dengan enzim dan membentuk ikatan hidrogen dengan HIS752 dan GLU 559. Epicatechin membentuk ikatan hidrogen dengan GLU 559 dan ARG 568 sehingga diperoleh energi Gibbs sebesar -5.473. Berdasarkan penelitian yang dilakukan senyawa yang dari Aegiceras corniculatum yang berpotensi menghambat kerja enzim HGM CoA Reductase adalah Epicatechin-3-Ogallate.</em></p> 2024-04-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JFARM - Jurnal Farmasi https://rumahjurnal.or.id/index.php/jfarm/article/view/681 Processing Of Liquid Waste From Dyeing Woven Yarns Using Activated Charcoal 2024-04-06T23:14:18+00:00 Rizka Aulia Ramadani rizkauliar25@gmail.com Nazwa Rahmadina ddniazw@gmail.com Samsul Hadi samsul.hadi@uml.ac.id <p><em>Textile liquid waste containing various chemicals and pollutants is a serious problem because it is difficult to achieve waste water quality standards in accordance with Minister of Health Regulation No. 416/1990. This research uses a literature review method to analyze various studies related to the use of activated charcoal in treating industrial liquid waste. Activated charcoal, with a carbon composition of 85-95%, is known to have high adsorption capabilities thanks to its porosity which can reach hundreds to thousands of square meters per gram. The process of making activated charcoal involves carbonization and activation of carbon materials at high temperatures. The method used was a review of articles between 2015 and 2023. The research results showed that activated charcoal was effective in reducing Chemical Oxygen Demand (COD) by up to 98.74%, which indicates a significant reduction in pollutant content. The adsorption process, which is an exothermic reaction, occurs more efficiently at low temperatures and increases with the length of contact time between activated charcoal and liquid waste. Conclusion: Textile industry liquid waste and variations in activated charcoal dosage and shaking time provide concrete data on the efficiency of activated charcoal in dealing with water pollution, offering a sustainable solution for industrial liquid waste management</em>.<br><br></p> 2024-04-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JFARM - Jurnal Farmasi https://rumahjurnal.or.id/index.php/jfarm/article/view/682 Use Of Natural Dyes From Plants In Coloring Woven Yarns 2024-04-06T23:22:00+00:00 Nazwa Rahmadina ddniazw@gmail.com Rizka Aulia Ramadani rizkauliar25@gmail.com Samsul Hadi samsul.hadi@uml.ac.id <p><em>The use of natural dyes as an environmentally friendly alternative to reduce the use of synthetic dyes which have a negative impact on the environment. Natural dyes can be obtained from various natural sources such as plants, animal waste, and minerals, with plants being the most common source. Plant pigments such as anthocyanins, tannins, flavonoids, and chlorophyll provide a variety of colors that can be used for coloring. The natural dyeing process involves four stages: making the dye solution, fabric preparation, dyeing, and fixation. Testing the quality of natural dyes includes color visualization tests, color aging, color differences and fastness to washing. The methodology for writing this article is a literature study, reviewing various related research from 2013 to 2023. The results show that several plants such as Tarum, Coconut, Secang, Noni, Turmeric, and Shallots can produce colors such as dark blue, brownish cream, red , yellow, and brownish orange on fabric. In conclusion, natural dyes not only support environmental sustainability but also offer a safe and low-cost coloring alternative, although there are challenges in the manufacturing and application process of these natural dyes.</em></p> 2024-04-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JFARM - Jurnal Farmasi https://rumahjurnal.or.id/index.php/jfarm/article/view/873 Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus Communis) Terhadap Luka Sayat Pada Tikus Jantan Putih 2024-07-04T13:35:15+00:00 Denia Pratiwi denia.pratiwi@univrab.ac.id Sisri Novrita sisri.novrita@univrab.ac.id Randy Fadillah Mukti randy.fadilah.m19@student.univrab.ac.id <p><em>Penyembuhan luka adalah proses terjadinya penggantian jaringan yang rusak atau mati dengan jaringan yang baru melalui proses regenarasi sel. Salep merupakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar, akses langsung ke</em> <em>jaringan. Daun sukun (Artocapus </em><em>communis</em><em>) memiliki kandungan senyawa seperti flavonoid. Kandungan senyawa flavonoid tersebut mampu mempercepat penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi salep yang paling efektif dari ekstrak daun sukun terhadap penyembuhan luka sayat pada tikus. Metode pada penelitian ini sebanyak 30 ekor tikus jantan putih (Galur wistar) dibagi dalam 5 kelompok perlakuan. Kelompok K (-) dengan pemberian vasellin tanpa ekstrak, K (+) dengan pemberian bioplacenton, F1 konsentrasi 15% (3.750 mg/KgBB ekstrak daun sukun), F2 konsentrasi 20% (5000 mg/KgBB ekstrak daun sukun) dan F3 konsentrasi 25% (6250 mg/KgBB ekstrak daun sukun). Setiap tikus dibuat luka sayatan pada daerah punggung sepanjang 2 cm dengan kedalaman</em><em> 2 mm. Pengukuran</em><em> penyembuhan</em><em> panjang luka sayat dilakukan setiap hari selama 14 hari. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan </em><em>Uji </em><em>kruskal wallis</em><em> dan dilanjutkan uji</em> <em>man whitney</em><em>. Hasil</em><em> penelitian</em><em> menunjukan bahwa ekstrak etanol daun sukun memiliki aktivitas dalam menyembuhkan luka sayat dimana dosis yang efektif adalah pada salep F1 konsentrasi 15% (3.750 mg/KgBB) dengan waktu penyembuhan luka selama 7 hari.</em></p> <p><em> </em></p> <p> </p> 2024-07-26T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JFARM - Jurnal Farmasi https://rumahjurnal.or.id/index.php/jfarm/article/view/907 Identifikasi Bakteri Patogen Mesoflilik Pada Sumber Air Bersih di Jalan Riau Ujung Kota Pekanbaru 2024-07-25T15:10:39+00:00 Asiska Permata Dewi asiska.permata@univrab.ac.id Darmadi darmadi@univrab.ac.id <p><em>Bakteri Mesofilik merupakan bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 25-40ºC. Beberapa jenis bakteri Mesofilik diantaranya E.coli, Salmonella thypi, dan Shigella dysenteriae. Jenis bakteri ini dapat menimbulkan berbagai macam penyakit yang menginfeksi pada saluran pencernaan manusia seperti diare, sakit perut, muntah, dan penyakit saluran pencernaan lainnya. Bakteri jenis ini banyak dijumpai pada air mentah atau makanan yang kurang matang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya cemaran bakteri patogen mesofilik pada dua sumber air bersih yang berada di Jalan Riau Ujung kota Pekanbaru. Metoda yang digunakan adalah metoda kultur atau pembiakan bakteri pada media pengkayaan, dilanjutkan dengan pewarnaan gram, penanaman pada media selektif dan uji penegasan yaitu uji reaksi biokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sampel sumber air A yang berada di Kelurahan Air Hitam tidak ditemukan bakteri mesofilik. Sedangkan pada sampel sumber air B yang berada di Gg.Anggrek ditemukan adanya bakteri mesofilik Escherichia coli dan Enterobacteraerogenes.</em></p> 2024-08-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JFARM - Jurnal Farmasi https://rumahjurnal.or.id/index.php/jfarm/article/view/910 Formulation Of Pipe-Reducing Paste (Blushon) Using Young Jati Leaf Extract (Tectona Grandis L.F) As Natural Dye 2024-07-25T15:09:07+00:00 Sisri Novrita sisri.novrita@univrab.ac.id Audry Reji Renata Griffin Rejihenna@gmail.com Revi Yenti revi@gmail.com Larysa Fernenda larysafernenda@univrab.ac.id <p>Young teak leaves (Tectona Grandis L.f) contain anthocyanin pigments which can give a red color. Utilization of anthocyanin pigments can be used as natural dyes. The purpose of this study was to formulate a blush paste preparation using young teak leaf extract (Tectona grandis l.f) as a natural dye. This study uses an experimental method. The extraction method for teak leaf dyes uses the maceration method. In this study, 3 formulas for blush on were prepared in the form of pastes with various concentrations of 2.0%, 2.5% and 3% thick extract of teak leaves. Then a physical evaluation of the blush preparation was carried out which included organoleptic, homogeneity, pH, spreadability, irritation, hedonic, and stability tests. Based on the organoleptic tests carried out, it indicates that there is a change in color and stability is not good. The results of the spreadability test did not meet the standards and the results of the homogeneity test and the pH test showed that there were no coarse grains then the pH test was around 6 (according to the general skin pH interval) and did not cause irritation so it was safe to use on the skin. The results of the physical evaluation of the blush paste from young teak leaf extract met the standards. So teak leaf extract (Tectona grandis l.f) can be formulated as a blush paste. The results of the hedonic test showed that the blush paste using young teak leaf extract (Tectona grandis l.f) with a concentration of 2% was the most preferred by the panelists.</p> 2024-08-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JFARM - Jurnal Farmasi https://rumahjurnal.or.id/index.php/jfarm/article/view/919 Formulasi dan Evaluasi Spray Hand Sanitizer Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) Terhadap Staphylococcus aureus 2024-07-26T09:47:42+00:00 Sisri Novrita sisri.novrita@univrab.ac.id Berlian Aftynar Ruwi berlianaftynarruwi@gmail.com Revi Yenti revi@gmail.com <p><em>Daun kemangi (Ocimum basilicum L.) merupakan tanaman yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Daun kemangi memiliki banyak kandungan yang utama adalah flavonoid, saponin, dan alkaloid. Tujuan penelitian ini adalah memformulasi ekstrak daun kemangi sebagai spray hand sanitizer dan menguji aktivitas antibakterinya terhadap Staphylococcus aureus menggunakan metode replika. Penelitian ini menggunakan berbagai konsentrasi ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) pada sediaan spray hand sanitizer yaitu 0%; 2%; 4%; 6%. Kemudian dilakukan uji stabilitas fisik dengan parameter uji meliputi uji organoleptis, viskositas, homogenitas, pH, stabilitas, uji iritasi, uji kecepatan pengeringan dan uji aktivitas antibakteri. Berdasarkan hasil</em><em> formulasi dan evaluasi </em><em>sediaan spray hand sanitizer yang yang dibuat dalam berbagai konsentrasi yaitu 0%; 2%; 4%; 6% pada Pengujian organoleptis, uji viskositas, uji homogenitas, uji pH dan uji stabilitas untuk ketiga formula stabil selama masa penyimpanan. Kemudian untuk hasil uji aktivitas antibakteri yang dianalisis ANOVA satu arah menunjukkan bahwa pengaruh sediaan spray hand sanitizer ekstrak etanol daun kemangi terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus memiliki nilai sangat signifikan sebesar 0,001 (p</em><em>˂</em><em>0,05) yang dilanjutkan uji Duncan memberikan nilai sangat signifikan antara sediaan Formula F0, F1, F2, dan F3 bahwa semakin tinggi konsentrasi </em><em>ekstrak etanol daun kemangi </em><em>(Ocimum basilicum L.) </em><em>pada sediaan </em><em>spray hand sanitizer </em><em>maka semakin besar</em><em> pula aktivtas antibakteri yang diberikan. </em><em>Maka dapat disimpulkan bahwa </em><em>ekstrak etanol daun kemangi </em><em>(Ocimum basilicum L.) </em><em>dapat diformulasikan menjadi </em><em>s</em><em>ediaan </em><em>spray hand sanitizer atau dikenal dengan antiseptik tangan dan memiiki aktivitas antibakteri yang baik.</em></p> 2024-08-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JFARM - Jurnal Farmasi https://rumahjurnal.or.id/index.php/jfarm/article/view/962 Uji Efektivitas Antihiperglikemia Ekstrak Daun Puring (Codiaeum variegatum) Terhadap Mencit Jantan (Mus musculus L.) 2024-08-03T16:34:05+00:00 Goldha Faroliu goldhavaroliu@gmail.com Cici Adelia cici.adelia19@student.univrab.ac.id <p><em>Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease due to insulin secretion disorders due to pancreatic cell damage. Puring plants (Codiaeum variegatum) in Indonesia are more identical as cemetery plants and garden decorations. The purpose of this study was to see the antihyperglycemic effect of croton leaf extract. This study was conducted by making croton leaf extract, phytochemical screening, and antihyperglycemia testing by observing the decrease in blood glucose levels in mice induced by alloxan. Based on the results of phytochemical tests, croton leaves contain compounds such as flavonoids, terpenoids, phenolics, saponins, and alkaloids. The flavonoid content found in plants has a role as an antihyperglycemic compound and antioxidant. The results of the study were analyzed by One Way ANOVA for the percentage parameter of blood glucose reduction and continued with the Tukey post hoc test. The results of observations showed that the administration of croton leaf extract in reducing blood glucose levels at a dose of 300 mg/kgBW, and showed no significant difference with the positive control group. The conclusion of this study is that a dose of 300 mg/kgBW of croton leaf extract is the best dose in reducing blood glucose levels in mice.</em></p> 2024-08-13T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JFARM - Jurnal Farmasi https://rumahjurnal.or.id/index.php/jfarm/article/view/1026 Kualitas Pelayanan Terhadap Kepercayaan Pasien Pengguna Telehealth Pharmacy Di Apotek X Studi Kasus 2024-09-17T11:38:38+00:00 Eva Sartika Dasopang evasartikadasopang@yahoo.com Susi Ari Kristina susiari_k@ugm.ac.id Fenny Hasanah fennyanna66@gmail.com Emilia Hasibuan emiliahasibuan109@gmail.com Siti Syarah Siti03syarah@gmail.com <p>Teknologi Informasi dan Telekomunikasi berkembang dengan pesat dan menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat saat ini. Layanan seluler menjadi pilihan untuk mendorong transformasi dalam pemberian layanan kesehatan. Layanan kesehatan melalui telepon seluler atau <em>mobile phone</em> banyak dijumpai, terutama layanan terkait dengan kedokteran. <em>Telehealth pharmacy</em> merupakan suatu layanan yang dapat menghubungkan komunikasi antara pasien dengan apoteker. Apotek menjadi tempat yang dapat menciptakan hubungan baru apoteker dengan pasiennya. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan kualitas pelayanan terhadap kepercayaan pasien pada layanan <em>Telehealth Pharmacy </em>di Apotek. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif yang dilaksanakan di Apotek X di kota Medan, pada bulan Februari-April 2023. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien sebanyak 100 orang yang menggunakan layanan <em>Telehealth Pharmacy </em>pada Apotek X di Kota Medan. Uji skala likert digunakan untuk melihat kategori yang ditunjukkan pada kualitas pelayanan dan kepercayaan layanan <em>Telehealth Pharmacy </em>di Apotek X yang bersumber dari pasien. Uji <em>chi-square</em> digunakan untuk melihat hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepercayaan pasien melalui layanan <em>Telehealth Pharmacy.</em> Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan pasien pada <em>Telehealth Pharmacy </em>mendapatkan 73% yang dikategorikan baik dan tingkat kepercayaan didapatkan 76% yang dikategorikan baik. Serta terdapat hubungan signifikansi antara kepercayaan pada layanan <em>Telehealth Pharmacy </em>di apotek X kota Medan yaitu sebesar P-value 0,000.</p> 2024-09-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JFARM - Jurnal Farmasi https://rumahjurnal.or.id/index.php/jfarm/article/view/1022 Prediksi Toksisitas Ginjal Cabe Jawa (Piper Retrofractum Vahl.) Dengan Metode In Silico 2024-09-11T16:09:48+00:00 Samsul Hadi samsul.hadi@uml.ac.id Deni Setiawan deni.setiawan@ulm.ac.id Nazwa Rahmadina ddniazw@gmail.com Rizka Aulia Ramadani rizkauliar25@gmail.com Kunti Nastiti kuntinastiti@unism.ac.id <p><em>Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.) dikenal sebagai bahan baku pembuatan dalam herbal. Dengan manfaat yang begitu luas, diperlukan penelitian mengenai toksisitas P. retrofractum khususnya terhadap ginjal. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan skrining senyawa kimia dari P. retrofractum yang berpotenssi menyebabkan gangguan ginjal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan docking PLANTS dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh darai knapsackfamily. Hasil dari penelitian ini diperoleh skore docking masing masing ligand sebagai berikut (+)-Sesamin (-83.8785); L-Sesamin (-85.9199); Guineensine (-104.444); Pipercide (-95.8947); Retrofractamide A (-92.7619); Methyl piperate (-75.2266); 3, 4, 5-Trimethoxy dihydrocinnamic acid (-43.388). Kesimpulan penelitian ini adalah senyawa yang berpotensi dari P.retrofractum yang berpotensi menyebabkan gangguan ginjal adalah Guineensine.</em></p> 2024-11-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JFARM - Jurnal Farmasi