Optimasi Sediaan Salep Ekstrak Green Tea Camellia Sinensis Dengan Metode Simplex Lattice Design
DOI:
https://doi.org/10.58794/jfarm.v3i1.710Keywords:
Anti mikroba, Daun teh hijau, Simplex Lattice DesignAbstract
Daun teh hijau ini adalah familli dari theaceae tumbuhan ini merupakan perdu atau tanaman pohon kecilberukuran paling tinggi 30 kaki yang biasanya dipangkas 2-5cm. Daun teh hijau segar mengandung kafein sekitar 4%. Daun muda yang berwarna hiijau muda lebih disukai untuk produksi teh. Sedangkan daun teh yang tua berwarna lebih gelap, daun dengan umur yang berbeda akan menghasilkan kualitas teh yang berbeda-beda. karena komposisi kimianya yang berbeda. Bagian dari daun teh yang dipanen untuk proses menjadi teh adalah pucuk dan dua hingga tiga daun pertama. . Bukti penelitian melaporkan bahwa kandungan polifenol pada daun teh hijau lebih tinggi dibanding teh hitam. Persentase kandungan polifenol pada teh hijau sebanyak 30-40%, sedangkan presentase kandungan polifenol pada daun teh hitam sebanyak 3-10%.perhitungan konsentrasi menggunakan metode SLD Simplex Lattice Design vaselin album 65-78%, Adeps lanae 5-18%, Pada sediaan salep ekstrak dauh teh hijau formulasi 1 sampai 8 didapatkan hasil optimal pada sediaan 4 dengan konsentrasi vaselin album 78% dan adeps lanae 5%. Daya lekat yang di hasilkan 3,375 cm dan ph 4,85431.
References
A. Isnawati, P.A, Retnaningsih, “Perbandingan teknik ekstraksi maserasi dengan infusa pada pengujian aktivitas daya hambat daun sirih hujau (Piper betle L.) terhadap Escheria coli.,” 2018.
B. Sriyadi, “Seleksi Klon Teh Assamica Unggul Berpotensi Hasil dan Kadar Katekin Tinggi,” Jurnal Penelitian Teh dan Kina, 15(1), 1-10, 2012
Brzuszkiewicz, E., Weiner, J., Wolherr, A., Thürmer, A., Hupeden, J., Lomholt,
H.B., et al. Perbandingan Genomik dan Transkriptomik dari Propionibacterium acnes. Plos One. 2011, 6(6): 1-13
Farmakope Indonesia Edisi keempat.1995. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Formularium Nasional Edisi Kedua.1978. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Herwin,Z.P. Sari, &, S. Nuryanti. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Dan Ampas Teh Hijau (Camellia Sinensis L. ) Terhadap Bakteri Penyebab Jerawat (Propionibacterium acne DAN Staphylococcus epidermidis ) SECARA DIFUSI AGAR. As-Syifaa Vol 10 (02) : Hal. 247-254, Desember 2018.
L. Rahmadona, “Pengelolaan Pemupukan Pada Tanaman Teh di Unit Perkebunan PT Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah,” Institut Pertanian Bogor, 2012.
M. Insanu, I. Maryam, D. Rohdiana, & K. R. Wirasutisna, “Uji Aktivitas Antibakteri Lima Belas Jenis Mutu Teh Hitam Ortodoks Rotorvane dan teh Putih (Camellia sinensis Var. Assamica) pada Staphylococcus aureus ATCC 6538,” Acta Pharmaceutia Indonesia, 42(1), 32-41, 2017.
Musdalifah, “Penentuan Suhu dan Waktu Optimum Penyeduhan Dauh Teh Hijau (Camellia sinesis L.) P+3 Terhadap Kandungan Antioksidan Kafein, Tanin, dan Katekin,” Skripsi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Makassar, 2016.
Pelczar, M.J., Chan, E.C.S. and Krieg, N.R. (1988) Microbiology. McGraw-Hill,New York.
Rahmawida. P, Riki. H, & Jaka. S Formulasi Dan Evaluasi Fisik Salep Anti Jerawat Ekstrak Etanol 96% Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes, 2020.
Sandi, D.A.D, Yaumi M., 2018, Pengaruh Basis Salep Hidrokarbon dan Basis Salep Serap Terhadap Formulasi Salep Sarang Burung Walet Putih (Aerodramus fuciphagus), Jurnal Ilmiah Manuntung., 4(2): 149-155.
S. Anwariyah, “Kandungan Fenol, Komponen Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Lamun Cymodocea Rotundata,” Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2011.
Sari, A dan Maulidya, A., 2016, Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma longa Linn), Jurnal Ilmia., 3(1): 16-23.
Syah, andi Nur Alam, Taklukan Penyakit dengan Teh Hijau, agro media pustaka, jakarta, 2006, 1, 7, 37.
Van Steenis. 2008. Flora, Cetakan ke-12. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Yamanishi, T. (1995) Flavor of Tea. Food Reviews International, 11, 477-525.
Yayan. Formulasi dan Uji Daya Hambat Krim Ekstrak Etanol Teh Hijau Terhadap
Propionibacterium acnes. Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian. 2018, 2(2): 65-74.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 JFARM - Jurnal Farmasi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JFARM - Pharmacy Journal provides open access to anyone, ensuring that the information and findings in the article are useful to everyone. This journal article's entire contents can be accessed and downloaded for free. In accordance with the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JFARM - Pharmacy Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0