Potensi Aktivitas Antibakteri antara Ekstrak dan Fraksi Kulit Jeruk terhadap Ulkus Diabetis

Farren Farren

doi:10.58794/jfarm.v3i2.1355

Authors

Farren Farren Universitas Prima Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.58794/jfarm.v3i2.1355

Keywords:

Ekstrak Etanol, Fraksi Etil Asetat, Staphylococcus aureus, Ulkus Diabetes

Abstract

Ulkus diabetik, sebagai komplikasi kronis diabetes melitus, terjadi akibat kadar gula darah yang tidak terkontrol dalam jangka panjang dan ditandai dengan luka pada kaki yang rentan infeksi. Staphylococcus aureus sering ditemukan sebagai bakteri penyebab infeksi pada luka tersebut. Resistensi antibiotik telah menjadi tantangan serius dalam pengobatan, sehingga alternatif seperti kulit jeruk (Citrus sinensis (L.) Osbeck) diteliti karena kandungan metabolitnya yang berpotensi antibakteri. Penelitian ini dirancang secara eksperimental dengan pendekatan Posttest Only Control Group Design. Kulit jeruk diproses melalui sortasi, pengeringan, ekstraksi menggunakan etanol 96%, dan fraksinasi dengan etil asetat. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode cakram terhadap Staphylococcus aureus, menggunakan ekstrak etanol dan fraksi etil asetat. DMSO dan mupirocin digunakan sebagai kontrol negatif dan positif, dengan konsentrasi 25%, 50%, dan 75%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol memiliki aktivitas antibakteri, dengan konsentrasi 75% menghasilkan zona hambat terbesar (13,56 mm), termasuk kategori sedang. Namun, fraksi etil asetat tidak menunjukkan aktivitas antibakteri pada semua konsentrasi, diduga karena rendahnya kadar metabolit semipolar yang dapat diekstraksi. Faktor lingkungan seperti sinar UV, kelembapan, dan suhu tinggi selama pengeringan juga diduga memengaruhi kadar metabolit. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit jeruk lebih efektif dibandingkan fraksi etil asetat dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.

Kata kunci: Ekstrak Etanol, Fraksi Etil Asetat, Staphylococcus aureus, Ulkus Diabetes

References

M. Nababan, C. Umbul Wahyuni, and F. Aguslina Siregar, “FACTORS ASSOCIATED WITH TYPE 2 DIABETES MELLITUS AT ADAM MALIK GENERAL HOSPITAL, MEDAN, INDONESIA: Faktor yang Berhubungan dengan Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUP Adam Malik, Medan, Indonesia,” Jurnal Berkala Epidemiologi., May 2023, vol. 11, no. 2, pp. 189–197

E. Yunir et al., “Non-vascular contributing factors of diabetic foot ulcer severity in national referral hospital of Indonesia,” Journal Diabetes & Metabolic Disorders, Jun. 2021, vol. 20, no. 1, pp. 805–813

N. Mita Zuliana, S. Suliati, and L. H. Endarini, “Identifikasi Bakteri pada Luka Ulkus Pasien Diabetes Mellitus,” JPP Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang, Dec. 2023,

vol. 18, no. 2, pp. 205–211

L. Muhammad Hafizh Izuddin Alzamani, M. Rianta Yolanda Marbun, M. Eka Purwanti, R. Salsabilla, and S. Rahmah, “Ulkus Kronis: Mengenali Ulkus Dekubitus dan Ulkus Diabetikum,” Journal Syntax Fusion, Feb. 2022, vol. 2, no. 02, pp. 272–286

R. Riski et al., “Uji Efektivitas Sediaan Gel Biji Muda Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA),” Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, Jun. 2023, vol. 9, no. 1, pp. 161–170

S. Winarsih, U. Khasanah, and A. H. Alfatah, “AKTIVITAS ANTIBIOFILM FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK DAUN PUTRI MALU (Mimosa pudica) PADA BAKTERI METHICILIN-RESISTANT Staphylococcous aureus (MRSA) SECARA IN VITRO,” Majalah Kesehatan, Jun. 2019, vol. 6, no. 2, pp. 76–85

Niken, E. Arman, R. Pebriansyah, and R. N. Yusuf, “UJI EFEKIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT JERUK MANIS (CITRUS SINENSIS) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS,” Jurnal Kesehatan Saintika Meditory, vol. 6, no. 2, pp. 296–305, 2023.

M. Octaviani, L. Masnun, M. R. Nasution, E. Susanti, R. Utami, and M. Furi, “Aktivitas Antibakteri dan Antijamur Fraksi Etil Asetat Kulit Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis (L.) Osbeck),” JFIOnline Print ISSN 1412-1107 E-ISSN 2355-696X, Jul. 2023, vol. 15, no. 2, pp. 126–133

E. D. Oktaviani, M. Oktriyanti, and N. Hartati, “PRODUK GEL HAND SANITIZER SEBAGAI ANTISEPTIK DARI EKSTRAK KULIT JERUK MANIS (Citrus sinensis (L.)),” JEDCHEM Journal Education and Chemistry, Jul. 2023, vol. 5, no. 2, pp. 93–99

Lisa Potti, Amelia Niwele, and Arni Mardiana Soulisa, “Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dengan Menggunakan Metode Difusi Sumuran,” Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan, Mar. 2022, vol. 2, no. 1, pp. 109–121

R. Putri, R. Hardiansah, and J. Supriyanta, “FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SALEP ANTI JERAWAT EKSTRAK ETANOL 96% DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes,” Jurnal Farmagazine, Aug. 2020, vol. 7, no. 2, p. 20

A. W. Nugrahani, A. Khumaidi, and F. Gunawan, “Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kapas (Gossypium barbadense L.) terhadap Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes,” Jurnal Farmasi Udayana, Jun. 2020, 52

Suhesti and S. Rusmalina, “KANDUNGAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER BERKHASIAT PADA PENYEMBUHAN LUKA DIABETES,” RISTEK Jurnal Riset, Inovasi Dan Teknologi Kabupaten Batang, Jul. 2021, vol. 5, no. 2, pp. 35–40

M. Warnis and E. Angelina, “Perbandingan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Daun Sambung Nyawa (Gynura procumbens L.) dari Simplisia dengan Metode Pengeringan yang Berbeda,” Journal of Pharmaceutical and Health Research, Oct. 2022, vol. 3, no. 3, pp. 88–94

L. Rusmawati, L. Rahmawan Sjahid, and S. Fatmawati, “PENGARUH CARA PENGERINGAN SIMPLISIA TERHADAP KADAR FENOLIK DAN AKTIVITAS TABIR SURYA EKSTRAK ETANOL 70% DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers.),” Media Farmasi Indonesia, Apr. 2021, vol. 16, no. 1, pp. 1643–1651