Analisis Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Di Pertambangan
DOI:
https://doi.org/10.58794/jkems.v2i2.723Keywords:
Industri Pertambangan, Kecelakaan Kerja, Tingkat Pendidikan, Umur PekerjaanAbstract
Industri pertambangan merupakan salah satu sektor industri yang menopang perekonomian nasional. Sektor pertambangan di Indonesia menyumbang sebagian besar pendapatan negara mulai dari pendapatan ekspor, pembangunan daerah, peningkatan aktivitas ekonomi, pembukaan lapangan kerja dan sumber pemasukan terhadap anggaran pusat dan anggaran daerah.1 Kecelakaan kerja sebagai suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak terkendali dan tidak dikehendaki (uplanned, uncontrolled and undesired) pada saat bekerja, yang disebabkan baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh tindakan tidak aman dan atau kondisi tidak aman sehingga terhentinya kegiatan kerja. Penelitian ini merupakan tinjauan sistematis (Systematic Review) dengan menggunakan metode PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-analysis). Persentase penyebab kecelakaan kerja adalah 100% disebabkan oleh tingkat pendidikan, 67,67% umur pekerjaan, 47% lama waktu kerja, 77,78% pengetahuan K3 dan 55,56% perilaku yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD). Faktor penyebab terbesar terjadinya kecelakaan Di Industri pertambangan adalah tingkat pendidikan yaitu sebesar 100% dan terkecil disebabkan oleh umur pekerjaan yaitu 47%. Perusahaan pertambangan sebaiknya melakukan pelatihan K3 kepada pekerja yang baru masuk kerja dan karyawan yang telah bekerja diperusahaanya. Perusahaan harus melakukan evaluasi terhadap penyebab-penyebab terjadinya kecelakaan yang terjadi dan mendokumentasikan setiap kejadian kecelakaan yang terjadi.
References
Buntarto. Panduan Praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pustaka Baru Press. 2015.
Kritiawan Rolan dan Rijal Abdullah. Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja Pada Area Penambangan Batu Kapur Unit Alat Berat PT. Semen Padang. Jurnal Bina Tambang. 2018
Maradona Henry. Tinjauan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Area Penambangan Dan Pengolahan Tambang Terbuki PT Atoz Nusantara Mining Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Skripsi. 2013
Solihah, dkk. Analisis Sif Kerja, Masa Kerja, dan Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Fungsi Paru Pekerja Tamabang Batu Bara. Ilmu Kesehatan masyarakat. Universitas Lambung Mangkurat. 2015.
Kementerian ESDM “https:// modi.minerba.esdm.go.id /pimpinan/ kecelakaan Tambang?t=2021 diakses pada 13 Mei 2021.
Yua, Y., Guoa, H., Dingb, Q., Lic, H., & Skitmored, M. An experimental study of real-time identification of construction workers' unsafe behaviors. Automation in Construction, 1-14. 2017.
Reese, C. D. Industrial Safety and Health for Administrative Service. USA: CRC Press. 2009.
Solihah, Q., dan Kuncoro, W. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Konsep, Perkembangan, dan Implementasi Budaya Keselamatan). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2013.
Sri Haryati, Tutik. Mengenal Sistematic Review Theory dan Studi Kasus. Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 13, No.2 . 2010
Dewey, J. Experiance and Education, Pendidikan Berbasis Pengalaman. Terjemahan. Jakarta: Teraju.2008
Bahri, S., Hubungan Persepsi Perawat Terhadap Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Pemakaian Alat Pelindung Diri Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum (BPK.RSU) Dr. Zainoel Abidin,, Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 2005
Hatta, Z.,Penggunaan Alat Pelindung Diri dan Frekuensi Kecelakaan Kerja Pada Petugas Penanganan Sampah Medis Di Beberapa Rumah Sakit Sumatra Barat. Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 2002.
Erdina, Rudiyarti. Hubungan Pengetahuan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dan Sikap Penggunaan Alat Pelindung Diri Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pengrajin Pisau Batik Di PT. X. Prosiding, UNS Press. 2017
Pratama, Erwin, Wahyu. Hubungan Antara Perilaku Pekerja dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Bagian Produksi PT. Linggarjati Mahardika Mulia di Pacitan. UNS. 2015