Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Hutagodang
DOI:
https://doi.org/10.58794/jkems.v2i1.626Keywords:
Pengetahuan, iwayat Berat Lahir Bayi, Status Ekonomi, ASI EkslusifAbstract
Pendahuluan: Stunting adalah masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Pusat Data dan Informasi menyebutkan bahwa prevelansi stunting tertinggi berada di Kabupaten Simeulu yaitu sebanyak 7,7% balita pendek dan 2,3% balita sangat pendek. Tujuan: Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan Kejadian Stunting pada balit di Wilayah Kerja Puskesmas Hutagodang. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh balita sebanyak 287 orang dan sampel yang diambil secara proportional strata dengan menggunakan rumus propotionate yaitu sebanyak 55 orang. Metode pengumpulan data yaitu data primer, sekunder dan tersier. Analisa data yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil: Pengetahuan dengan nilai sig-p 0,013 < 0,05), pendapatan dengan nilai sig-p 0,016 < 0,05, ASI Ekslusif dengan nilai sig-p 0,032 < 0,05, riwayat berat lahir bayi dengan nilai sig-p 0,014 < 0,05. dengan kejadian Stunting Pada Balita. Kesimpulan: Ada ada hubungan pengetahuan, pendapatan, ASi Ekslusif, dan riwayat berat lahir bayi. memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada balita. diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan agar melakukan penyuluhan ditempat bekerja sebagai bahan untuk mengetahui seberapa besar Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita.
References
S. R. N. Nadhiroh Khoirun, “Faktor yang berhubungan dengan kejadian,” Media Gizi Indones., vol. 1, no. 1, 2018.
S. Notoatmodjo, Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. 2012.
A. Dakhi, “Hubungan Pendapatan Keluarga, Pendidikan, dan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Kejadian Stunting pada Anak Umur 6-23 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Jati Makmur Binjai Utara,” J. Kesehat. Masy. Indones., vol. VIII, 2019.
D. P. D. K. I. Jakarta, Dinkes Provinsi DKI Jakarta. 2020.
L. Fitri, “HUBUNGAN BBLR DAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING DI PUSKESMAS LIMA PULUH PEKANBARU,” J. Endur., vol. 3, no. 1, 2018, doi: 10.22216/jen.v3i1.1767.
A. Agustina and I. Hamisah, “Hubungan Pemberian Asi Ekslusif, Berat Bayi Lahir Dan Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Reubee Kabupaten Pidie,” J. Healthc. Technol. Med., vol. 5, no. 2, 2019, doi: 10.33143/jhtm.v5i2.397.
A. Sr and S. A. Sampe, “Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Relationship between Exclusive Breastfeeding and Stunting in Toddlers,” Juni, vol. 11, no. 1, 2020.
A. Sugihantono, “Rencana Strategis Program Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA,” Rencana Strateg. Progr. Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kia, 2015.