Aplikasi Diagnosa Infeksi Jamur Pada Kuku Kaki Manusia Dengan Menggunakan Metode Agile Development

Authors

  • Maya Yuliana Universitas Abdurrab

DOI:

https://doi.org/10.58794/santi.v2i2.186

Keywords:

Jamur Kuku, Agile Development, Kesehatan

Abstract

Infeksi jamur merupakan  penyakit yang disebabkan oleh jamur, penyakit ini menular antar manusia. Pada berapa kasus, infeksi jamur kuku juga bisa tertular dari benda yang terkontaminasi jamur seperti kelembapan air. Adapun Jenis jamur yang diderita oleh masyarakat yaitu jamur kronis  (70%), jamur zoonosis (19%), jamur berfilamen (2,2%). Dengan adanya diagnosa ini kita dapat mencari solusi yang kompleks untuk gejala dan penyebab infeksi jamur pada kuku. Dengan ini kita mengharapkan dapat mempermudahkan tenaga kesehatan dalam mendiagnosis infeksi jamur pada kuku dan membantu masyarakat dalam pelayanan kesehatan. Tujuan dari pembuatan aplikasi diagnosis in agar mempermudah masyarakat untuk berkonsultasi masalah penyakit infeksi jamur kuku, dengan menggunakan aplikasi diagnosis ini pasien tidak lagi mengantri untuk melakukan konsultasi kedokter. Dalam penelitian ini menggunakan metode agile developmet salah satu jenis metode dalam pengembangan perangkat lunak yang sering digunakan dalam industri IT. Metode ini sering digunakan oleh startup maupun perusahaan besar dalam proses pengembangan software.

Downloads

Download data is not yet available.

References

I. N. Aryasa, N. W. D. Bintari, and I. D. A. K. Sudarsana, “Infeksi Jamur Kuku (Onychomycosis) Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Wana Seraya,” Bali Med. J., vol. 7, no. 1, pp. 116–124, 2020, doi: 10.36376/bmj.v7i1.115.

N. F. Fahmi, D. A. Anggraini, and Y. K. Abror, “Pola Infeksi Jamur Kuku (Onikomikosis) Jari Tangan Dan Kaki Pada Pekerja Tempat Penitipan Hewan Pada Media Potato Dextrose Agar (Pda),” J. Ilmu Kesehat. Bhakti Husada Heal. Sci. J., vol. 12, no. 2, pp. 107–123, 2021, doi: 10.34305/jikbh.v12i2.324.

N. W. D. Bintari, A. Suarsana, and P. R. Wahyuni, “Onychomycosis Non-Dermatofita Pada Peternak Babi Di Banjar Paang Kaja Dan Banjar Semaga Desa Penatih Kecamatan Denpasar Timur,” J. Kesehat. Terpadu, vol. 3, no. 1, pp. 8–14, 2019, doi: 10.36002/jkt.v3i1.708.

T. Alawiyah, S. Khotimah, and A. Mulyadi, “Aktivitas Antijamur Ekstrak Teripang Darah (Holothuria atra Jeager.) Terhadap Pertumbuhan Jamur Malassezia furfur Penyebab Panu,” J. Protobiont, vol. 5, no. 1, pp. 59–67, 2016.

A. Minarni, W. Widarti, and R. Rahman, “Uji Daya Hambat Beberapa Jenis Obat Antijamur Pada Jamur Yang Di Isolasi Dari Kuku Kaki,” J. Media Anal. Kesehat., vol. 11, no. 2, p. 119, 2020, doi: 10.32382/mak.v11i2.1784.

Teresa, D. Natalia, and Mahyarudin, “Uji Resistensi Jamur Penyebab Tinea Pedis pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pontianak terhadap Griseofulvin,” J. Kesehat. Khatulistiwa, vol. 4, no. 2, pp. 657–666, 2018, [Online]. Available: file:///C:/Users/yudhi/Downloads/32948-75676601692-1-PB.pdf

I. N. Aryasa, N. W. D. Bintari, and I. D. A. K. Sudarsana, “Infeksi Jamur Kuku (Onychomycosis) Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Wana Seraya: Onychomycosis in Elderly At Wana Seraya Nursing Home,” Bali Med. J., vol. 7, no. 1, pp. 116–124, 2020.

K. Khatimah, I. Mone, and N. Fa’al Santri, “Identifikasi Jamur Candida Sp Pada Kuku Jari Tangan Dan Kuku Kaki Petani Dusun Panaikang Desa Bontolohe Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba,” J. Media Laboran, vol. 8, no. 1, pp. 39–43, 2018, [Online]. Available: file:///C:/Users/USER/AppData/Local/Temp/387-Article Text-900-1-10-20190714-1.pdf

Nurhidayah A, “Identifikasi Jamur Patogen Penyebab Dermatofitosis,” Progr. Stud. Teknol. Lab. Med. Fak. Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Univ. Muhammadiyah Purwokerto, vol. 5, pp. 8–17, 2021.

P. Lestari, E. K. W, H. Agustina, L. A. D, and Oktavianus, “Pembuatan Salep Anti Jamur Kulit,” J. Kesehat. Kusuma Husada, vol. 4, no. 2, pp. 104–109, 2013.

W. Fauznah, Y. H. Hasibuan, Y. S. S. Nasution, and M. S. Batubara, “PEMANFAATAN DAUN PACAR (Lawsonia inermis L.) SEBAGAI ANTI JAMUR PADA KUKU,” Eksakta J. Penelit. dan Pembelajaran MIPA, vol. 4, no. 2, p. 110, 2019, doi: 10.31604/eksakta.v4i2.110-119.

T. Soenyoto, “Development of Mushroom Equipment Prototype for Men’s Artistic Gymnastics in Central Java Province,” J. Phys. Educ. Heal. Sport, vol. 1, no. 1, pp. 1–8, 2014.

Y. Hartina, Yuli Pertina Manalu Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Teknologi Laboratorium Medis. 2020.

J. Ilmiah, “No Title”.

F. Marisa and D. Purnomo, “Implementasi Metode Trend Moment ( Peramalan ) Mahasiswa Baru Universitas Widyagama Malang,” vol. 3, no. 2, 2018, doi: 10.31328/jointecs.v3i2.785.

D. Agustina, H. Mustafidah, and M. R. Purbowati, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Akibat Infeksi Jamur,” Juita, vol. IV, no. 2, pp. 67–77, 2016.

D. A. Anggraini, N. F. Fahmi, D. Analis, K. Stikes, and N. Husada, “Pencegahan Penyakit Sistemik Pada Infeksi Tinea Unguium Kuku Petani Desa Tragah Kabupaten Bangkalan,” vol. 4, pp. 14–19, 2022.

A. T. Nashiha, “Nashiha,” 2021.

G. de N. J. Rodrigo Garcia Motta, Angélica Link, Viviane Aparecida Bussolaro et al., “No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析Title,” Pesqui. Vet. Bras., vol. 26, no. 2, pp. 173–180, 2021, [Online]. Available: http://www.ufrgs.br/actavet/31-1/artigo552.pdf

O. Kharchenko, “Prevalensi dan pola infeksi jamur dermatofita pada petani,” Phys. Rev. E, pp. 6–45, 2020.

Downloads

Published

2023-01-01

Issue

Section

Articles