Uji Teknologi Pengolah Pupuk Organik Tipe Rotary Blade Pada Kelompok Tani Kakao di Kabupaten Bantaeng

Authors

  • Iqbal Universitas Hasanuddin
  • Mahmud Achmad Universitas Hasanuddin
  • Muhammad Tahir Sapsal Universitas Hasanuddin

DOI:

https://doi.org/10.58794/jdt.v3i2.570

Keywords:

Limbah organik, APPO, Kompos, Kakao

Abstract

Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) merupakan teknologi mekanik yang memudahkan dan mempercepat para petani dalam proses pembuatan pupuk organik (kompos) berupa alat pencacah bahan organik (limbah kebun). Pencacahan bahan baku/bahan organik sangat diperlukan untuk memperkecil ukuran partikel material, karena ukuran partikel material kompos yang kecil dapat mempercepat masa fermentasi sehingga kompos lebih cepat matang dan terdekomposisi sempurna. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada petani bagaimana membuat dan menggunakan APPO sehingga petani dapat mengolah limbah kebun kakao menjadi pupuk organik yang bisa dijadikan sebagai pendapatan tambahan bagi mereka. Kegiatan ini dilakukan melalui metode penyuluhan dan demonstrasi teknologi serta pembimbingan kepada petani. Pengetahuan yang diperoleh petani dari kegiatan ini diharapkan mampu mengubah pola pikir mereka dari petani menjadi pengusaha yang bergerak dibidang budidaya pertanian, karena dengan mengolah limbah kebun kakao menjadi pupuk organik berarti dapat menambah pendapat mereka secara langsung yang tentunya akan meningkatkan kesejahteraan keluarga petani itu sendiri.

References

https://www.bps.go.id/publication/2023/02/28/18018f9896f09f03580a614b/statistik-indonesia-2023.html [Accessed: 15-Aug-2023].

Muhammad Hasan, Daniel Useng dan Haerani, 2013, Analisis Ketersediaan Bahan Organik Dan Penilaian Kesesuaian Lahan Kebun Kakao Berbasis Sistem Integrasi Tanaman - Ternak Model Zerowaste, Jurnal Agritechno Vol. 6 Nomor 1 September 2013.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Publikasi Outlook Kakao Tahun 202. Kementerian Pertanian. 2022

Rosmarkam, Afandie dan Nasih Widya Yuwono. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius, Yogyakarta. 2002.

Badan Pusat Statistik (BPS). Bantaeng Dalam Angka 2023. Bantaeng. 2023

Cahaya, A.T. dan Nugroho D.A. Pembuatan Kompos dengan Menggunakan Limbah Padat Organik (Sampah Sayuran dan Ampas Tebu). Semarang: Teknik Kimia Universitas Diponegoro. 2008.

Liang, C., Das, K. C., & McClendon, R. W. The influence of temperature and moisture contents regimes on the aerobic microbial activity of a biosolids composting blend.Bioresource technology, 86(2), 131-137. 2003.

Ruskandi, R. Teknik Pembuatan Kompos Limbah Kebun Pertanaman Kelapa Polikultu. Buletin Teknik Pertanian, 11(10), 112–115. 2006.

Tang, J. C., Shibata, A., Zhou, Q., & Katayama, A. Effect of temperature on reaction rate and microbial community in composting of cattle manure with rice straw.Journal of bioscience and bioengineering, 104(4), 321-328. 2007.

Gómez, R. B., Lima, F. V., Bolasell, M. A. G., Gea, T., & Ferrer, A. S. Respirometric assays at fixed and process temperatures to monitor composting process. Bioresource technology, 96(10), 1153-1159. 2005.

Waszkielis, K. M., Wronowski, R., Chlebus, W., Białobrzewski, I., Dach, J., Pilarski, K., & Janczak, D. The effect of temperature, composition and phase of the composting process on the thermal conductivity of the substrate.Ecological engineering, 61, 354-357. 2013

Badan Standarisasi Nasional (BSN). Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik Domestik, SNI 19-7030- 2004. 2004.

Flynn, R. P., & Wood, C. W. Temperature and chemical changes during composting of broiler litter. Compost Science & Utilization, 4(3), 62–70. 1996

Lei, F., & Vander Gheynst, J. S. The effect of microbial inoculation and pH on microbial community structure changes during composting. Process Biochemistry, 35(9), 923–929. 2000

Margesin, R., Cimadom, J., & Schinner, F. Biological activity during composting of sewage sludge at low temperatures. International Biodeterioration & Biodegradation, 57(2), 88–92. 2006.

Pandebesie, E. S., & Rayuanti, D. Pengaruh penambahan sekam pada proses pengomposan sampah domestik. Jurnal Lingkungan Tropis, 6(1), 31–40. 2013

Peraturan Menteri Pertanian. Permentan No. 28/SR.130/5/2009. Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik. Jakarta. 2009.

Downloads

Published

2023-12-25

Issue

Section

Articles